Assalamualaikum Wr.Wb.
Beberapa kasus di perusahaan yang mengalami kegagalan mengelola manajemen TI umumnya karena perusahaan belum menggunakan TI secara efektif dan efisien misalnya:
1. Aplikasi TI bergantung pada penggerak bisnis global yang terdiri dari:
Berbagai tantangan platform teknologi informasi global diantaranya yaitu:
1. Hambatan Hardware
Password RAR : Alfan
merupakan sumberdaya bisnis penting yang haru dikelola dengan benar dalam memastikan keberhasilan atau yang memberi kontribusi pad kegagalan usaha bisnis strategis perusahaan. Dalam mengelola teknologi informasi dilakukan terhadap ketiga komponen utamanya yaitu (Gambar 1):
Gambar 1. Komponen utama manajemen teknologi informasi |
Dalam organisasi bisnis diawali suatu perencanaan bisnis/TI yang berfokus pada penemuan inovatif dengan melibatkan nilai pelanggan perusahaan dan tujuan nilai bisnis perusahaan dengan berfokus pada tiga komponen utama yaitu:
- Pengembangan strategi, yang terkait visi bisnis perusahaan misalnya sistem e-business inovatif.
- Manajemen sumberdaya, salah satunya melalui outsourcing atas sumberdaya TI termasuk personel TI, hardware, software, data, dan jaringan.
- Arsitektur teknologi, yang meliputi platform teknologi (internet, intranet, ekstranet, sistem komputer, software dan lainnya yang mendukung e-business dan e-commerce perusahaan), sumberdaya data, arsitektur aplikasi (integrasi ERP dan CRM), organisasi TI (bergantung pada filosofi manajerial dan strategi bisnis).
Beberapa kasus di perusahaan yang mengalami kegagalan mengelola manajemen TI umumnya karena perusahaan belum menggunakan TI secara efektif dan efisien misalnya:
- Beberapa perusahaan hanya berfokus untuk mengkomputerisasi proses bisnis tradisional, dimana seharusnya TI yang telah dimiliki digunakan untuk mengembangkan lebih lanjut terkait sistem e-business, e-commerce dan pendukung keputusan lain berbasis Web yang melibatkan pelanggan, pemasok dan mitra bisnis.
- Pakar TI atau konsultan mengelola proyek pengembangan aplikasi dengan tidak benar sehingga SI memberikan respon yang lama dan sering kali mati.
Dalam melakukan manajemen TI global (Gambar 2), langkah awal yang harus diperhitungkan yaitu tantangan budaya (bahasa, agama, kebiasaan, gaya bekerja, hubungan bisnis), politik (regulasi berbeda antarnegara), dan geoekonomi (perbedaan lokasi, biaya hidup dan tenaga kerja antarnegara) yang sedang terjadi di masyarakat internasional. Selanjutnya dilakukan pengembangan strategi bisnis dan TI yang tepat untuk pasar global, kemudian dilanjutkan dengan pengembangan portofolio aplikasi bisnis (hardware, software dan teknologi berbasis internet), metode manajemen data yang baik yang pada akhirnya pengembangan sistem yang ada menghasilkan sistem informasi global yang sesuai tujuan perusahaan.
Gambar 2. Dimensi - dimensi utama manajemen Teknologi Informasi Teknologi |
Terkait pengembangan strategi bisnis dan TI, saat ini perusahaan yang beroperasi secara internasional telah bergeser menuju strategi bisnis dan TI lintas negara yang bercirikan antara lain: 1) Operasi bisnis virtual melalui persekutuan global; 2) pasar dunia dan penyamaan massal; 3) e-commerce dan layanan pelanggan global; 3) produksi yang transparan; 4) Rantai pasokan dan logistik global; 5) manajemen sumberdaya yang dinamis; 6) teknologi informasi yang terkonsolidasi secara logis, fisik terdistribusi dan dihubungkan dengan internet; 7) sumberdaya data bersama diseluruh dunia; 8) Aplikasi internet, intranet, ekstranet dan aplikasi yang dijalankan melalui web; 9) adanya kebijakan dan standar TI lintas negara. Adanya strategi bisnis dan TI lintas negara memiliki berbagai konsekuensi yang harus dihadapi perusahaan, antara lain:
1. Aplikasi TI bergantung pada penggerak bisnis global yang terdiri dari:
- Pelanggan global, yaitu orang-orang yang bepergian kemana saja ataupun perusahaan dengan operasi global dimana kebutuhan akan layanan yang cepat dan nyaman bagi mereka dapat dipenuhi oleh TI.
- Produk global, adanya produk yang sama di seluruh dunia memungkinkan TI membantu mebgelola pemasaran dan pengendalian kualitas di seluruh negara.
- Operasi global, terkait bagian operasi tertentu yang ditugaskan di anak perusahaan dapat dimungkinkan jika TI global yang mendukung fleksibilitas geografisnya.
- Sumberdaya global, dimana distribusi perlengkapan, fasilitas dan orang-orang diantara anak perusahaan dibagi dari perusahaan glonal. Teknologi informasi memungkinkan menelusuri pembagian sumberdaya tersebut.
- Kerjasama global, pengetahuan dan keahlian mitra kerja dapat diakses cepat dengan bantuan TI.
- Isu manajemen jaringan, terkait peningkatan efisiensi operasional jaringan dan pengendalian keamanan komunikasi data.
- Isu peraturan, terkait larangan aliran data lintas batas negara, peraturan telekomunikasi internasional, politik internasional.
- Isu teknologi, terkait infrastruktur jaringan antar negara,dan integrasi teknologi internasional.
- Isu yang berorientasi pada negara, terkait rekonsiliasi perbedaan nasional dan struktur pajak internasional.
Berbagai tantangan platform teknologi informasi global diantaranya yaitu:
1. Hambatan Hardware
- Harga yang tinggi
- Adanya beban pajak yang memberatkan.
- Pembatasan impor
- Adanya time lag terkait persetujuan pemerintah
- Keterbatasan jasa perbaiakn dan suku cadang hardware tingkat lokal.
- Keterbatasan dokumentasi terkait kondisi spesifik lokasi.
- Software yang tidal kompatibel untuk semua sistem komputer, misalnya antara Uni Eropa dengan Asia dan Amerika Serikat.
- Keharusan menggunakan software berlisensi yang berharga cukup tinggi sehingga membatasi pengguna sistem informasi untuk mengeksplor berbagai software.
- TDF dianggap melanggar status kemerdekaan mengingat aliran data lintas negara dinilai menghindari peraturan dan bea cukai untuk impor atau ekspor barang jasa.
- TDF melanggar hukum karena melindungi industri TI lokal dan tenaga kerja lokal dari persaingan.
- Dari sisi politik, TDF dianggap mempengaruhi pergerakan keluar dari negara atas data personal e-commerce, dan aplikasi SDM.
- Di Eropa, TDF dinilai melanggar hukum privasi mengingat data mengenai individu dipindahkan keluar dari negara tanpa penjagaan privasi yang jelas. Sebagai solusi sementara masalah ini, terdapat suatu kesepakatan privasi data antara Uni Eropa dengan USA yang memberi “pelabuhan yang aman” dimana berbagai perusahaan e-commerce internasional dapat bergabung dalam program mandiri yang memberi pelanggan Eropa informasi dasar mengenai bagaimana data personal mereka dipergunakan. Beberapa persyaratan dalam kesepakatan itu antara lain:
- Pemberitahuan tujuan dan penggunaan data yang dikumpulkan
- Kemampuan untuk menolak distribusi data ke pihak ketiga
- Akses untuk pelanggan atas informasi mereka
- Keamanan, integritas data dan penegakkan ketetapan yang memadai.
- Biaya akses tinggi untuk pemerintah – Kazakhstan dan Kyrgystan.
- Akses yang diawasi pemerintah – Cina, Iran, Arab saudi, Azerbaijan, Uzbekistan.
- Akses yang disaring pemerintah – Belarus, Kuba, Irak, Tunisia, Leone, Tajikistan, Turkmenistan, Vietnam.
- Akses publik tidak diijinkan – Birma, Libia, Korea Utara, sudan, Siria.
Berbagai pembatasan tersebut menjadi isu bisnis karena menghambat pertumbuhan e-commerce. Pelarangan internet bukanlah kebijakan yang tepat bahkan dapat merugikan peluang negara mereka mencapai pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan. Adanya internet dapat meningkatkan pangsa pasar, menurunkan biaya komunikasi dan distribusi yang apada akhirnya dapat meningkatkan profit perusahaan.
- Tantangan mengembangkan aplikasi yang efisien, efektif dan responsif di seluruh negara didunia yang menggunakan sistem e-business global.
- Gangguan yang disebabkan aktivitas implementasi sistem dan pemeliharaannya.
- Kelebihan dan kelemahan antara mengembangan satu sistem yang dapat berjalan di multikomputer dan standar sistem operasi atau membiarkan setiap situs lokal menyesuaikan software sesuai kebutuhan masing-masing.
- Standarisasi global tentang definisi data terkait perbedaan bahasa, budaya, standar teknologi.
- Mengubah aplikasi yang digunakan oleh kantor induk ke dalam aplikasi global.
- Membuat tim pengembangan multinasional yang terdiri dari orang-orang penting dari beberapa anak perusahaan untuk memastikan desaiN sistem sesuai kebutuhan situs lokal dan kantor pusat perusahaan.
- Pengembangan paralel mengingat bagian-bagian dari sitem yang ditugaskan ke anak perusahaan yang berbeda dan kantor induk untuk mengembangkan pada saat yang bersamaan, berdasarkan pada keahlian dan pengalaman setiap lokasi.
- Dengan konsep center of excellence, seluruh sistem dapat ditugaskan untuk pengembangan anak perusahaan tertentu berdasarkan keahlian dalam dimensi bisnis atau teknis.
- Strategi terakhir yang berkembang belakangan ini yaitu dengan melakukan outsourcing kegiatan pengembangan ke perusahaan pengembangan global yang memiliki keahlian dan pengalaman yang tepat untuk mengembangkan aplikasi IT global.
Password RAR : Alfan
Wassalamualaikum Wr.Wb.